Bahaya Bluetooth Bagi Kesehatan
Bahaya Bluetooth Bagi Kesehatan https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7DLLp6mbAfZ-dpIgILbBnHrtuUfQg1kf005AzhZLzctD464AB1myadsaLVwzVUawO-YtU8LiZntyBpGeVzU3NOmBp8TGQRykI47wGn1cEHF67O6FDyyFBjFsZwz13kL9lTGJ-BQxScMs/s72-c/Bahaya+Bluetooh+Bagi+Kesehatan.JPG

Bahaya Bluetooth Bagi Kesehatan

Teknologi nirkabel (tanpa kabel) saat ini banyak dikembangkan untuk berbagai keperluan. Salah satu teknologi yang digadang-gadang akan segera banyak digunakan adalah teknologi Bluetooth. Teknologi Bluetooth yang paling baru saat tulisan ini ditulis adalah Bluetooth 5. Memang Bluetooth sungguh menjanjikan, Namun adakah efek berbahaya dari Bluetooth?

Saat ini banyak gadget dan perangkat lain yang telah menggunakan bluetooth. Misalnya untuk berkendara dalam mobil telah disarankan untuk menggunakan bluetooth agar penggunaan handphone dapat diminimalisir, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan penggunaan ponsel. Tidak hanya itu banyak teknologi yang saat ini masih menggunakan infra red seperti remote control untuk TV, AC dan lain sebagainya mulai digantikan dengan teknologi Bluetooth.
Bahaya Bluetooth Bagi Kesehatan

Seperti yang pernah dituliskan diartikel sebelumnya, bahwa Bluetooth 5 telah dipersiapkan untuk menyongsong era Internet of Things (IOT) dimana memiliki berbagai kelebihan. Diantaranya seperti jangkauan yang mencapai 4 kali lebih luas, kecepatan 2 kali lebih cepat dan broadcast message hingga 8 kali lipat lebih besar dari Bluetooth 4 saat ini. Bluetooth 5 menjanjikan kemampuan untuk menyokong teknologi IOT sehingga dapat membuat banyak kemudahan dalam aktifitas manusia.

Kehawatiran Bahaya Bluetooth Bagi Kesehatan

Dibalik segala kelebihan yang dimiliki Bluetooth, banyak orang yang mulai mempertanyakan keamanannya bagi kesehatan. Bluetooth saat ini biasa disematkan di handphone, headunit, smartwatch, alat tambahan seperti headset, kacamata pintar dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut banyak yang dirancang untuk menempel pada tubuh manusia. Maka tidak heran bila banyak orang mempertanyakan efek negatif yang mungkin ditimbulkan dari radiasi Bluetooth tersebut, walaupun selama ini kita ketahui bahwa jangkauan rata-ratanya kurang dari 100 kaki.

Kekhawatiran terhadap radiasi bluetooth tersebut adalah hal wajar, sebab menurut WHO yang merupakan Organisasi kesehatan dunia di tahun 2011 menyatakan bahwa penggunaan smartphone secara berlebihan dapat memicu sel kanker. Pernyataan tersebut dipengaruhi pada kemampuan smartphone yang dapat menangkap gelombang sinyal hingga jarak puluhan mil. 

Lalu Bagaimana Keamanan Bluetooth?
Bluetooth memiliki satuan perhitungan untuk mengetahui banyaknya radiasi aman yang dapat diterima tubuh manusia. Satuan tersebut disebut Specific Absorption Rate (SAR). Batas aman yang ditetapkan untuk manusia menurut Amerika Serikat yaitu tidak boleh melebihi 1,6 watt (energi) per kilogram (berat manusia). 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh William G. Scanlon yaitu seorang peneliti dari Universitas Queen menyatakan bahwa nilai SAR yang didapatkan dari pengukuran sebuah modul Bluetooth ternyata hanya 0,001 saja. kebetulah yang digunakan sebagai sample saat itu adalah modul Bluetooth Ericsson. Jadi bila melihat nilai Ambang batas yang diperkenankan dengan nilai yang dihasilkan dari pengukuran tersebut maka jelas menunjukkan bahwa bluetooth aman bagi manusia. 

Dengan demikian maka tidak heran bila Teknologi Bluetooth agaknya akan segera dimanfaatkan untuk merambah bidang-bidang lain. Kemudahan, kepraktisan dan terutama keamanan dalam berbagai aktifitas merupakan titik temu yang diinginkan semua orang. 

Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.

Posting Komentar