Developer Android, IOS dan aplikasi mobile yang lain memiliki peluang besar untuk menghadirkan produk aplikasi dan game yang berkualitas. Perkembangan teknologi membuat pasar mobile menjadi sangat menjanjikan bagi pengembang aplikasi. Dengan perpaduan antara kualitas dan pemasaran yang bagus maka sudah barang tentu akan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pelaku industri aplikasi tersebut.
Namun, semakin banyaknya aplikasi yang ada dipasaran membuat para developer harus pintar mengambil langkah dalam persaingan yang ketat dewasa ini. Bila salah mengambil langkah aplikasi yang bagus pun menjadi kurang optimal pemasarannya sehingga tidak banyak digunakan oleh masyarakat. Demikian juga bila terlalu ceroboh dalam produksi yang dipasarkan, maka aplikasi yang tadinya sudah digunakan menjadi hal yang mengecewakan bagi pengguna.
Android yang dikenal sebagai sistem Operasi Open Source, Menawarkan banyak peluang yang bisa diisi dan tidak boleh dilewatkan. Sudah banyak cerita diluar sana mengenai developer sukses dengan aplikasi dan game yang bermanfaat dan mendatangkan keuntungan besar. Developer tidak mesti harus memasarkan hasil produknya sendiri. Developer dapat berkerjasama dengan Publisher yang bagus untuk mengoptimalkan pemasarannya. Sebelum lebih jauh, istilah Developer dan Publisher sering kali muncul dalam dunia pengembangan dan pemasaran aplikasi mobil. Pengertian dari masing-masing istilah tersebut sebagai berikut:
Developer merupakan seorang individu ataupun perusahaan yang membuat seluk beluk program atau game mulai dari koding hingga tampilannya. Karena banyaknya tugas yang dilakukan, maka tidak jarang developer menyerahkan urusan promosi, perdagangan hingga customer service kepada publisher.
Publisher adalah perusahaan yang memasarkan hasil program atau game yang telah jadi. Publisher saat ini mempunyai tugas penting sebagai pemasar produk. Developing dan pemasaran bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan seorang atau sebuah perusahaan Developer sendirian, kecuali memang ada tim khusus pada perusahaan tersebut. Dan biasanya hanya Developer besar yang mampu menangani kedua urusan tersebut bersamaan.
Tidak disangkal bahwa developer dan publisher memiliki keterkaitan yang sangat erat. Bahkan banyak produk aplikasi maupun game dari studio software yang sulit rilis tanpa keterlibatan publisher. Layaknya seperti penulis dan penerbit yang bekerja sama dalam menerbitkan sebuah buku.
Selain ada Developer dan Publisher, seringkali pada sebuah game ada yang biasa disebut sebagai GM. GM (Game Master) adalah perusahaan yang khusus mengurusi sebuah game pada hal-hal tertentu. Biasanya GM akan mengurusi tentang keanggotaan pelanggan, masalah pertanyaan, masalah komplain, Dan sebagainya. Untuk Bug atau error GM akan menampung keluhan dari pengguna game kemudian meneruskan komplain tersebut kepada developer.
Kerjasama Developer dan Publisher dibagi menjadi empat macam antara lain sebagai-berikut:
First Party Developer
Merupakan Developer yang ada didalam perusahaan Publisher, jadi baik urusan developer maupun publiser masih dalam satu atap yang sama. Dengan kata lain ini merupakan sebuah perusahaan yang memiliki Developer dan publisher yang saling bekerjasama. Pada umumnya, perusahaan dengan model developer seperti ini merupakan perusahaan yang berskala besar.
Keuntungan perusahaan seperti ini adalah setiap produk aplikasi atau game akan dapat dibuat dan dipasarkan dengan baik. Sebab setiap bug ataupun keluhan pelanggan akan segera mendapat respon dari publisher kemudian diteruskan kepada developer. Dan hasilnya segera dapat dipublikasikan kembali.
Second Party Developer
Merupakan Developer yang terpisah dengan Publisher. Pada umumnya developer sudah terikat kontrak pada sebuah projek atau lebih dengan publisher. Model pengembangan jenis ini adalah adanya kepastian rilis dan kepastian distribusi oleh publisher, namun tentu developer tidak bisa bebas memutuskan kontrak dan biasanya jangka waktu kerjasama tersebut panjang.
Third Party Developer
Merupakan developer yang membuat kontrak dengan publiser per produk dan dalam satu platform saja. Jadi Developer bebas menentukan dengan siapa publiser yang ditunjuk untuk memasarkan produknya pada platform tertentu. Jenis model seperti ini merupakan hal yang paling banyak disukai oleh developer.
Independent Developer
Pada umumnya merupakan developer yang masih belum memiliki kerjasama dengan publisher dan masih kecil. Semua biaya baik pemasaran maupun pembuatan produknya ditanggung oleh developer. kebebasan developer dalam menuangkan ide dan membuat produk lebih terasa, sayangnya model seperti ini juga memiliki kelemahan. Diantaranya adanya ketidak pastian perilisan dan pemasaran. Hal ini disebabkan developer terlalu bebas dalam membuat produknya, atau juga karena developer belum menemukan publiser yang sesuai dengan produknya. Pada umumnya developer jenis seperti ini disebut juga dengan developer indie.
Kerjasama dan pembagian tugas yang jelas antara pembuat aplikasi dengan pemasaran akan mendatangkan keuntungan dan manfaat yang bisa menjangkau berbagai macam pengguna. Namun selain itu, Ada beberapa faktor yang sering menjadi penyebab sebuah aplikasi atau game menjadi kurang diminati walaupun sudah diupayakan pemasarannya dengan bombastis, antara lain sebagai berikut:
Tujuan Pembuatan Aplikasi
Hal pertama sebelum menuju langkah selanjutnya adalah tujuan dari aplikasi yang dibuat. Dalam sebuah aplikasi, harus memiliki keunggulan yang nyata lebih baik dibandingkan dengan aplikasi yang sudah ada. Jika tidak ada titik keunikan dari yang ada dipasaran maka biasanya aplikasi dan game tersebut akan susah sekali untuk unggul dipasaran.
Terlalu banyak Fitur
Fitur ataupun tambahan dalam sebuah aplikasi merupakan suatu hal yang sangat perlu sehingga menjadi keunggulan suatu aplikasi. Namun terlalu banyak fitur ternyata juga tidak bagus. Misalkan Terlalu banyaknya pilihan koneksi ataupun terlalu diproteksi sehingga sangat membuat pengguna malah tidak nyaman dan bahkan meninggalkan produk tersebut. Maka sebaiknya keunggulan dibuat dengan perencanaan yang matang dan menjadi sesuatu ciri khas suatu aplikasi.
Setiap Update Membuat Pengguna Harus banyak Belajar
Update untuk peningkatan kualitas aplikasi memang wajib dilakukan. Namun terlalu berbeda cara penggunaan ataupun cara kerjanya bisa-bisa malah mengakibatkan pengguna lari ke aplikasi yang lain. Pengguna akan lebih menyukai aplikasi yang tampak baru dan nyata gunanya tetapi tidak perlu banyak belajar lagi. Seringkali dalam update aplikasi ratingnya menjadi turun akibat kesalahan ini.
Sebenarnya tidak semua aplikasi harus menuruti kemauan pengguna. Sebab setiap pengguna memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda dalam menggunakan aplikasi. Oleh sebab itu perlu adanya dasar dan alasan suatu aplikasi dibuat, untuk siapa dan kapan target realisasinya. Bila sudah terjawab dilanjutkan bagaimana desainnya dan bagaimana pula jalannya. Lalu yang tidak kalah penting bagaimana pemasarannya dan juga maintenance untuk pengembangannya.
Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.

Posting Komentar